Tuesday, December 13, 2016

[Cerpen] Cinta terlarang

Ada pemberitahuan bahwa semua bangunan di lingkungan universitas termasuk dorm (asrama) akan maintentance listirik hari ini dan besok, listrik padam pukul 8.00 pagi sampai 18.30 malam, pagi sebelum jam 8 aku menghabisakan waktu untuk bermain badminton bersama teman-teman master melawan konsulat Indonesia di dekat Taksin University yang tak jauh dari kampusku, tak terasa jam 11 siang pertandingan usai, aku memutuskan untuk kembali ke dorm, tepat pukul 2 siang aku tiba dikamar dengan menaiki 14 tangga, capek sekali dan kemudian aku mandi lalu sholat lanjut tidur, aku pun bangun pukul 5 sore.

Sore itu dorm masih sayup-sayup dengan beberapa ruangan yang gelap, setelah maintenance seharian akhirnya listirk menyala pukul 18.40, aku melihat pesan Line, ternyata teman-teman sudah menunggu di bawah dorm untuk makan malam, akupun melangkah menuju lift dan menunggunya untuk terbuka, maklum jika harus menuruni tanggal 14 lantai lagi bisa gempor kakiku.

Dorm tidak seperti biasanya gelap dan mencekam, persaan malas dan capek menyelimutiku hingga pintu lift pun terbuka dan aku masuk kedalamanya, sambil menunggu pintu lift tertutup aku bersegera menekan tombol 1 agar pintu lift tertutup lebih cepat, aku tergesa-gesa karena perut ini sudah tidak dapat dikompromi, keroncongan bukan main.
Belum sampai menuruni 3 lantai, lift berhenti di lantai 12!
“Ah makin lama aja ni lift”tanpa sadar aku menggerutu
Dari kegelapan sesosok cewek berambut pirang dengan kaos ketat berwarna merah masuk kedalam lift. Aku memperhatikan dia dari ujung rambut sampai kaki,
“Aduhai, cantik sekali”
bibirnya merah merekah dengan body sexy, tanpa sadar jantungku berdegup kencang dan perasaanku senang bukan main melihat kecantikan alami yang dimiliki cewek itu, darah mudaku memuncak ingin sekali aku berjabat tangan untuk mengenal dia lebih jauh atau hanya sekedar melempar senyuman, pikiranku melayang q tak ingin peristiwa ini cepat berakhir, andai saja listrik kembali padam sehingga kami berdua terkurung bersama didalam lift dan dia ketakutan sampai memelukku bag drama korea..hem..indahnya membayangkan hal itu terjadi, pasti sebisa mungkin aku tidak mau semua ini berakhir
Dan “Tingg” pintu lift terbuka,
Alarm lift itu mengembalikan kesadaranku, q lupa bahwa ini dorm laki-laki yang tidak mungkin ada cewek didalamnya kecuali?
“Ah sudahlah”  aku menepok jidat
ternyata aku terpaku oleh wanita imitasi atau KW yang jika aku mencintainya tak ubahnya seperti kaum nabi luth penyuka sesame jenis yang nanti pasti kena azab minimal dikrubung belatung.
Pesan moral dari cerita ini “Terkadang imitasi mengalahkan yang asli, maka berhati-hatilah”


Hatyai, Thailand 6 Juli 2016

No comments:

Post a Comment