Wednesday, November 2, 2016

CURHAT SEORANG GURU

"Jangan lupa tegur sapa, kalau ketemu pak guru dijalan, pasti pak guru sangat senang sekali, kalau tidak pak guru merasa sedih"

Kalimat ini sering dikatakan guruku ketika duduk dibangku SD sampai SMA, dalam hati q berucap "apa mungkin ada siswa yg tidak tegur sapa atau sekedar menanyakan kabar gurunya ketika lulus nanti?"

Semua jenjang pendidikan telah aku lalui dan komunikasi dengan guru terjaga dengan baik apalagi sekarang sudah ada banyak media sosial di internet.

Dulu aku sering bersilaturahmi ke rumah guru-guruku dengan niat hanya ingin bersilaturahmi, bertukar pikiran dan meminta saran, bagiku guru menjadi orang yg paling q percaya setelah orang tua, alhasil dimasa sekolah dan kuliah aku tidak mengalami kesulitan apapun bahkan untuk persiapan master kemarin aku meminta saran dan surat rekomendasi dari guruku. Berbagai kemudahan aku dapatkan ketika menjadi siswa dan sekarang aku sudah menjadi seorang guru yang memiliki murid berstatus alumni alias mantan murid.

curhat seorang guru

 Banyak orang bilang "alumni yg paling diingat guru itu kalau gak yg pintar ya nakal" kalimat itu benar adanya, kebetulan aku aktif di dua dunia..he, dunia nyata dan dunia maya, tergelitik dengan ucapan guruku dulu kalau  ada yg menyapanya dan bertanya kabar pasti senang, begitu juga aku sekarang, Merasa senang ketika ada alumni yg menyapa walau hanya di media sosial, apalagi diduia nyata. Ada cerita menarik ketika aku menanyakan alumni yg sering mengelike status di fans pageku dan menyapaku lewat inbox fb iseng aku coba bertanya "kenapa km sering like  status saya dan sering bertanya kabar?" "Saya hanya ingin bapak ridho dan mendoakan kesuksesan saya", haru tak terperi mendengar ucapannya dan banyak lagi alumni yg sering menyapa walau lewat internet, bukan hanya lewat internet ada juga yg datang langsung kerumah, Baik secara pribadi maupun berkelompok, senang sekali rasanya, asal kalian tahu hampir semua alumni yg aktif bertanya kabar dan silaturahmi itu adalah anak2 yang dulunya aku cap sebagai anak nakal, pembangkang dan tak patuh pada guru, q merasa bersalah karena dulu sering menasehatinya, meremehkan mereka dan lebih berfokus pada mereka yg aku anggap pintar dan membanggakan.

Tapi hari ini anak-anak itu datang dengan keceriaanya, menceritakan kesuksesannya dan meremehkan setiap permasalahannya..aku senang dan bangga pada mereka, sebagai cambuk dimasa depan untuk tidak membedakan kasih sayang pada murid bagaimanapun keadaan mereka karena kepintaran dan kenakalan terkadang tidak berbanding lurus dengan bakti seorang siswa pada gurunya, bangga dengan mereka yg masih dekat dengan gurunya, mengelus dada bagi yg melupakannya.

Sedikit refleksi untuk hari ini

Kholid rosyidi mn

No comments:

Post a Comment