Hidup kadang harmonis
namun kadang sporadis, hidup kadang romantic namun juga sadis, menerima hidup
adalah menerima bahwa segala sesuatunya terjadi bukan karena kebetulan…………….?.
Perkenalanku dengan
tuhan dari bapak dan ibu waktu kecil, terutama bapak setiap dia bercerita
tentang kejadian dahulu selalu ada kata-kata yang Maha Kuasa, dia tidak pernah
berkata kalau hasil yang didapat dirinya karena hasil usahanya pasti di akhir
kalimat selalu ada karena yang maha kuasa, sejak kecil aku bertanya pada bapak
“kok mesti pakai yang maha kuasa sih?” emang siapa itu yang maha kuasa?, bapak
hanya tersenyum dan menjawab “ yang maha kuasa adalah Allah SWT yang memiliki
semua yang ada dilangit dan dibumi termasuk kamu” aku semakin bingung, tapi
karena berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun kalimat itu terus
menerus di ucapkan akupun terbiasa dan terdidik untuk menjadikan allah sebagai
pemilik kuasa tertinggi dalam kehidupan.
Lebih dari itu ucapan bapak
yang selalu mengutip ayat alquran selalu aku dengarkan setiap habis subuh
seperti “ doa itu otak ibadah”, “jadikan sabar dan sholat sebagai penolong” dan
“solusi dari setiap masalah adalah sholat tahajud, karena Allah SWT akan memberikan
jalan yang tidak disangka-sangka” inilah inti dari ceramah bapakku mulai dari
aku kecil hingga SMA, maklum beliau hanya lulusan SD tapi percaya pada Allah SWT
berbanding terbalik dengan pendidikan rendah yang dimilikinya.
“Setelah melalui proses panjang akhirnya aku
sampai pada kesimpulan bahwa Allah SWT berkuasa atas apapun didunia ini”. Berikut
beberapa cerita yang menurutku tak masuk akal tapi menurut sebagian itu
keberuntungan.
Keberuntungan pertama
Play station, ketika
aku SMP ada lomba winning eleven 4 game sepak bola yang booming di akhir tahun
90an, sebelum aku memulai pertandingan aku selalu berdoa pada Allah SWT untuk
memenangkanku dipertandingan perdana, lawanku waktu itu adalah orang-orang
dewasa yang sudah menjadikan PS sebagai jalan hidupnya alias mereka hidup di
rental PS 24 jam non stop bagi mereka PS adalah kebutuhan paling utama sebelum
makan, alhamdulilah untuk selanjutnya di lima pertandingan aku bisa melewati
lawan-lawan yang berat hingga akhirnya aku sampai babak final tapi kalah,
runner up alias juara dua berhasil aku rebut dan orang mengatakan kalau aku
beruntung karena waktu itu aku hanya anak kecil yang baru belajar main PS.
Keberuntungan kedua
SMP adalah masa-masa
jahiliah bagiku, sering tidak masuk sekolah, nilai raport hancur dan hampir
tidak naik kelas waktu kelas 2, tapi anehnya ketika pengumuman NEM (Nilai
Ebtanas Murni) nilaiku bisa masuk di 5 besar sekolah favorit di daerahku waktu
itu, bahkan ibuku pesimis kalau aku bisa masuk sekolah negeri di dekat rumah
dengan NEM yang tidak terlalu tinggi, sekali lagi orang mengatakan kalau aku
beruntung.
Karena begitu banyak
keberuntungan..he kita coba lompat ke keberuntungan yang update baru-baru ini
ketika aku sekolah master,
Ujian penentuan
semester dua ada salah satu mata kuliah tentang advance practice atau mata
kuliah prasyarat untuk melanjutkan praktek kerumah sakit ada 16 subject yang
diujikan, dari 16 subject ada banyak jurnal yang harus dibaca belum lagi ada
kurang lebih 7 subject klinik tambahan yang harus di pelajari dan waktu ujian
sudah dekat, satu hari sebelum ujian aku belum membaca satupun subject yang
akan diujikan, sore hari aku memutuskan untuk bermain badminton, malam harinya
aku kedatangan teman yang memberikan informasi tambahan kalau dia punya materi
baru dari 3subject klinik, asal tahu saja teman-temanku mempersiapkan ujian ini
maksimal satu minggu sebelum ujian sampai-sampai ada yang tidur dinihari hanya
untuk mempelajari keseluruhan subject, lanjut 3 subject tersebut aku copy dan
tepat pukul 8 malam aku memutuskan untuk tidur karena sudah tidak mungkin
belajar semalam. Namun setelah ujian berlangsung aku mendapatkan nilai 70 yang
artinya lebih dari cukup untuk lulus dimata kuliah tersebut selisih 2 point
atau 72 dari teman yang sudah mempersiapkan selama satu minggu dan memberikan
copyan 3 subject terakhir itu. Dia juga mengatakan kalau aku beruntung.
Cerita lainnya, Ditengah
kesibukan kuliah master aku mendapatkan pembimbing yang terkenal sulit sekali
untuk mendapatkan Acc alis tanda tangan untuk maju ujian proposal dan ujian
akhir thesis, dia terkenal sangat teliti sampai-sampai tidak ada satu orang pun
yang konsultasi pada beliau tanpa revisi walaupun sudah berkonsultasi berulang
kali, semua orang pesimis aku dapat lulus tepat waktu dengannya karena salah
satu senior yang paling pintar dibimbing oleh nya bisa lulus dua tahun
setengah, namun beberapa bulan sebelum ujian proposal ada peraturan kalau
doctoral tidak boleh membimbing anak master dan kebetulan pembimbingku itu
adalah doctor dan harus diganti dengan pembimbing minimal assisten professor,
pembimbing baruku ini terkenal dengan sedikit revisi dan cepat memberikan tanda
tangan pada mahasiswanya, sekali lagi orang-orang mengatakan kalau aku
beruntung bahkan ada yang bilang kalau aku punya tuyul karena mujur terus.
Masih seputar kuliah,
setelah mendapatkan tanda tangan seluruh penguji siding thesis akhirnya aku
harus meminta tanda tangan chairmen atau ketua penguji sidang thesisku, dia
terkenal sangat sulit untuk dimintai tanda tangan dan harus revisi berkali
kali, sampai sampai salah seorang teman yang sudah jadi thesisnya berupa hard
cover harus menganti seluruh covernya hanya karena salah satu huruf saja, at
least 1 minggu teman-temanku mendapatkan tanda tangan beliau, dan temanku
memperingatkanku untuk mengecheck format penulisan karena dia sangat detail,
aku punya planning untuk pulang tanggal 8 agustus 2016 dan waktu itu tanggal 30
juli kalau dihitung sangat tidak memungkinkan untuk pulang tanggal 8 agustus
karena setelah mendapatkan tanda tangan dari chairmen kita harus ke dekan pasca
sarjana untuk meminta tanda-tangan akhir, setelah aku hitung bisa aku pulang
tanggal 8 agustus asalkan dari chairmen aku mendapatkan tanda tangan dalam
waktu 2 hari dan apa yang terjadi adalah aku bener-benar mendapatkan tanda
tangan dalam waktu dua hari, lagi-lagi teman-teman bilang kalau aku beruntung.
Ok setelah banyak
cerita tentang keberuntungan sebenarnya keberuntungan itu beneran atau tidak
sih?
Jawabanku keberuntungan
itu tidak ada, karena aku percaya Allah SWT yang berkuasa, pemikiran ini yang
terlintas ketika aku sedang bermain PS waktu itu “allah lah yang memiliki
kemenangan dan kekalahan” dan setiap saya bermain PS aku selalu berdoa “ya
allah menangkanlah aku hari ini karena engkaulah pemilik segalanya”, orang yang
dikatakan beruntung itu tadi adalah orang yang percaya pada Allah SWT dan
selalu menyerahkan segala sesuatunya pada Allah SWT, ketika aku ujian EBTANAS
SMP aku rutinkan untuk sholat tahajud dan berdoa pada Allah karena Allah-lah Pemilik
dan penguasa semua ujian didunia ini termasuk ujian nasional, yang lebih tidak
masuk akal lagi ketika aku sholat tahajud satu hari sebelum ujian advance
practice 16 subject itu malam harinya ketika aku berdoa terlintas nilai di 70
di pikiranku dan yang terjadi aku benar-benar mendapat nilai 70. Begitu juga
ketika aku mendapatkan pembimbing yang tidak sesuai akupun berdoa pada Allah
SWT dan Allah SWT mengabulkannya dengan merubah system yang ada dan ini adalah
solusi yang takpernah terpikirkan oleh ku, berkali-kali aku berucap
Subahanallah waktu itu, tidak sulit bagi allah untuk melakukan segalahal dalam
hidup ini termasuk system yang menurut kita tidak mungkin hanya kita sebagai
manusia yang sering menuhankan ego dan usaha kita sebagai satu-satunya cara
untuk berhasil, dalam sholat tahajud banyak manfaat yang bisa kita dapatkan
karena rasullulah mencontohkan dan banyak riwayat yang menceritakan bahwa
sholat tahajud adalah solusi, aku juga mendoakan chairmenku untuk segera
menandatangani lembar pengesahanku karena hanya Allah SWT yang memiliki hati
pembimbingku, definisi keberuntungan yang sebenarnya adalah Allah SWT membantu
kita memberikan jalan dan solusi dari setiap permasalahan karena allah
sebaik-baik pengharapan, kita selalu menggunakan logika matematis setiap
memecahkan masalah tapi Allah tidak terikat dengan logika yang Dia ciptakan
sendiri, Dia hanya cukup menggunakan “kun
fa yakun” terjadi maka terjadilah,
Lantas mengapa ada yang
beruntung dan tidak beruntung kata orang, ok camkan ini baik baik wahai
saudaraku
“KETAATAN AKAN
MENGHASILKAN KEBAHAGIAAN, MAKSIAT AKAN MENGHASILKAN KESESATAN”
Sedikit ilustrasi dari
seorang ibu yang mengeluh ketika mengalami masalah rumah tangga yang sudah
berjalan 4 tahun dikaruniai dua orang anak tapi suaminya sekarang murtad dan
datanglah ibu itu pada seorang ustadz, dan berkata “ ya ustadz saya sudah
melakukan sholat 5 waktu, sholat malam dan raji beramal hampir semua yang
diajarkan rasullulah sudah saya kerjakan, kenapa saya diuji seperti ini, sang
ustadz dengan tenang menjawab, apakah benar ibu sudah melakukan semuanya?, “
ibu itu menjawab “ iya ustadz, “tapi ibu tidak berhijab” jawab ustadz tersebut
dan ibu itu diam.
"Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki langit." (QS Al-An'am : 125)
Allah-Lah yang
menghendaki dan memberikan petunjuk pada diri kita dan Allah-Lah yang
menghendaki kesesatan itu terjadi pada diri kita, jadi kalau kita sedang
dirundung masalah berarti ada dosa yang telah kita lakukan pada Allah SWT dan
bersegeralah untuk taubat dan kalau kita sedang berbahagia dan sukses dalam
karir maka bersyukurlah karena atas izin Allah juga kita bisa sukses. Apakah
ini tidak kontradiktif dengan
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa
apa yang pada diri mereka ” (QS Ar-Ra'd ayat: 11)
Ini adalah cara yang
diberikan Allah SWT untuk kita agar berusaha terlebih dahulu tapi tetap hasil
adalah milik Allah SWT semata, karena tanpa usaha kita tidak akan bisa merubah
nasib, mungkin cerita dibawah ini bisa menjelaskan sejauh mana hubungan usaha
dengan hasil, ketika Nabi Ibrahim meninggalakan Siti Hajar dan Nabi Ismail ketika
masih kecil di mekah untuk menjalankan perintah Allah SWT, mekah waktu itu tandus
dan tidak berpenghuni, kemudian Siti Hajar kehabisan air, kemudian Siti Hajar menggunakan
usaha yang jelas untuk mendapatkan air, visinya adalah mencari air dan misinya dengan cara mencari
air bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, apakah Siti Hajar mendapatkan
air di kedua bukit tersebut? Jawabanya tidak, karena Allah SWT memperkenankan
Siti Hajar mendapatkan air di dekat Baitullah atau Ka’bah, dari kisah ini kita
bisa menarik kesimpulan bahwa tugas kita hanyalah berusaha dan Allah SWT yang
menentukan hasilnya. Apakah Siti Hajar bisa dikatakan beruntung? Tidak, karena
memang Allah SWT yang memberikan air itu pada Siti Hajar.
Kembali pada kalimat
saya didepan “Menerima hidup adalah menerima bahwa segala sesuatu terjadi bukan
karena kebetulan tapi karena Allah SWT”.
Penulis hanyalah orang
yang sedang belajar untuk taat pada Allah SWT jika ada kelebihan itu semua
karena Allah SWT jika ada kekurangan itu dari saya pribadi, semoga bermanfaat
Kholid Rosyidi Muhammad
Nur
No comments:
Post a Comment