Friday, July 8, 2016

BANGKIT DARI KEGAGALAN KUNCI SUKSES PENDIRI HONDA MOTOR SAOCHIRO HONDA

BANGKIT DARI KEGAGALAN KUNCI SUKSES PENDIRI HONDA MOTOR SAOCHIRO HONDA

Soichiro Honda lahir di Shizuoka, Jepang  17 November 1906, Honda menghabiskan masa kecilnya membantu ayahnya dalam bisnis reparasi sepeda, ayahnya adalah pemilik bengkel sederhana di Hamamatsu dari sinilah Honda kecil mengenal dunia mesin dan pada usia 12 tahun Honda telah berhasil menciptakan karyanya yang pertama yaitu sepeda angin dengan rem kaki. Pada saat 15 tahun, tanpa pendidikan formal, Honda pindah ke Tokyo untuk mencari kerja. Dia bekerja magang di sebuah bengkel pada 1922 Ia kemudian bekerja di  Hart Sokhai Company. Disana ia begitu cekatan menyelesaikan pekerjaannya. Bos nya yang bernama Saka Kibara sangat senang melihat prestasi Honda dalam bekerja.
Selama enam tahun Honda mengabdi pada perusahaannya, akhirnya suatu hari bosnya memanggilnya dan menawarinya untuk membuka cabang di Hamamatsu daerah asal Soichiro Honda. Mendengar hal itu Honda sangat senang sekali dan langsung menerima tawarannya. dan setelah mempertimbangkan pekerjaannya, ia tetap bekerja di sana selama enam tahun lagi sebelum memulai usaha reparasi mobilnya pada 1928 dalam usia 22 tahun.


Honda menyukai balapan otomotif dan menciptakan rekor kecepatan pada 1936. Dia kemudian mengalami cedera dalam sebuah kecelakaan yang parah - tulangnya patah termasuk di kedua pergelangan tangannya - dan berhasil dibujuk istrinya untuk berhenti membalap. Honda lalu berkonsentrasi pada usahanya, dan pada 1937 dia pindah ke pembuatan cincin-piston dengan mendirikan Industri Berat Tokai Seiki (IBTS,Tokai Seiki Heavy Industry). Pada 1948 dia menjual IBTS kepada Toyota seharga 450.000 yen (kira-kira sama dengan 1 juta dolar AS jika diukur pada tahun 2003).

Pada 1948 Honda memulai produksi sepeda motor sebagai presiden Honda Corporation. Honda mengubah perusahaan tersebut menjadi sebuah perusahaan multinasional berharga milyaran yang memproduksi sepeda motor terlaris di dunia.
Honda tetap menjabat presiden perusahaan hingga dia pensiun pada 1973, kemudian tinggal sebagai direktur dan diangkat sebagai "penasehat tertinggi" pada 1983. Setelah pensiun Honda menyibukkan dirinya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan Yayasan Honda. Dia meninggal pada 1991 karena gagal lever.

KEGAGALAN HONDA

1.       tahun 1938 honda membuat ring piston dari besi , Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual
2.       demi mencari solusi untuk membuat ring piston Honda dia mencoba untuk mencari pengetahuan tentang ring piston di bangku kuliah meskipun diumur yang tidak muda lagi tapi hanya dua tahun karena merasa bosan dengan system pendidikan yang terlalu bertele-tele, karena Honda ingin mencari pengetahuan bukan ijazah.
3.       Berusaha mendirikan pabrik setelah berusaha mencari pinjaman uang Honda berhasil mendirikan pabrik ring piston pertamanya namun pabriknya terbakar 2 kali ketika masa perang.
4.       Berusaha menidirikan pabrik yang telah hancur dengan cara mengumpulkan karyawan kembail dengan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik namun gempa bumi menghancurkan pabriknya.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" – cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL

1.       Tidak patah semangat setelah mengalami kegagalan
2.       Selalu memiliki inisiatif
3.       Berani mewujudkan cita-cita
4.       Berani mengambil resiko
5.       Berusaha terus menerus
Silahkan like, comment dan share
Disadur dari berbagai sumber

Salam sukses

No comments:

Post a Comment