Monday, September 7, 2015

LOGIKA DALAM ISLAM DAN KEBENARAN BERFIKIR

Assalamualaikum

                Mengangkat tema yang cukup berat dan insya allah bermanfaat, bukan berarti saya lebih tahu karena hanya allah yang maha tahu, lama tidak menulis karena masih ada kesibukan namun saya akan mencoba menuliskan beberapa keprihatinan yang juga dialami oleh teman-teman sekarang
Fenomena yang terjadi sekarang banyak sekali orang yang melogikakan setiap permasalahan atau urusan yang terjadi saat ini bukan berarti islam mengajarkan kita untuk tidak berfikir kita bisa lihat di surat Shaad, 38: 29, Al-Muddatstsir, 74: 54-56, Yuusuf, 12: 111, Al Qamar 54: 13-15 dan masih banyak lagi walaupun alquran sudah menjelaskan tentang keutamaan berfikir tapi masih ada tingkatan lainya yang perlu kita pahami ya itu iman karena manusia memiliki kebatasan berfikir dan ilmu pengetahuan senantiasa berkembang, iman disini percaya percaya dengan apa yang sudah diturukan Allah SWT dan nabi Muhammad SAW, contoh:

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” [QS.Yunus:92]
Dari ayat tersebut apakah para sahabat menanyakan, diamana jasad firaun berada? Kapan ditemukan? Hari yang dimaksud hari apa?
Karena Bukti tubuh utuh Fir’aun baru ditemukan sekitar 1300 tahun setelah Al-Qur’an menyatakannya yaitu tahun 1898 M.
Dan setiap umat islam sebelum tubuh firaun ditemukan pun sudah yakin bahwa apa yang ada didalam alquran benar adanya, karena allah maha tahu
Contoh selanjutnya:

Mengapa babi haram?

"Katakanlah: 'Tiadalah aku peroleh wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -karena sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Rabbmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al An'aam: 145)

Alasannya:

1.       Karena babi mulai dari kulit, paru-paru, usus dan bagian tubuh lainnya banyak mengandung cacing antara lain: Cacing Taenia Sollum, Cacing Trichinia Spiralis, Cacing Schistosoma Japonicus, cacing Fasciolepsis Buski, Cacing Ascaris, Cacing Anklestoma, Calornorchis Sinensis, Cacing Paragonimus, cacing Swine Erysipelas
Yang semua cacing ini bisa menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi mulai dari penyakit kulit, paru-paru, diare, saraf bahkan dapat mengakibatkan kematian
2.       Daging babi adalah daging yang paling sulit dicerna
Tapi sekarang peralatan modern sudah jauh lebih maju dan bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga tidak berbahaya lagi, karena panas tinggi yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Lantas apakah hukum memakan daging babi menjadi halal? Sudah pasti tidak, jawaban yang benar adalah memakan daging babi adalah haram karena allah mengharamkan babi selesai
Dan berhati-hatilah menggunakan kata-kata seandainya
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)

Sekarang kita banyak menjumpai orang menggunakan logika berfikir dengan berandai-andai dan tidak melihat bahwa segala sesuatunya sudah ditakdirkan oleh allah,
“Seandainya cacing dalam babi itu bisa dihilangkan apa boleh kita memakannya?”
“Seandainya rasullulah bukan dari arab atau dari jawa mungkin beliau tidak akan menggunakan baju gamis” jawabanya adalah itu sudah ditakdirkan oleh allah dan allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki”
Menggunakan perbandingan yang tidak tepat
“mending tidak berjilbab dari pada berjilbab tapi kerjaannya menggunjing orang, menyalahkan orang, ngata-ngatain orang” ya mending berjilbab kelakukannya baik itu baru tepat.
Namun kita tidak berkecil hati dan senantiasa saling mengingatkan karena manusia tempat salah dan lupa, kekuatan umat islam dimasa lalu terjadi karena mereka menggunakan iman atau percaya apabila allah dan rasullanya yang menyampaikan maka Sami’na wa atho’na (Kami Dengar dan Kami Taat)
Dan apa bila terjadi sesuatu perkara mereka selalu mengatakan allah dan rasullnya yang lebih tahu bukan dari pemikiran dan pendapat pribadi

Dalam (QS al maidah:7)
Dan ingatlah karunia allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan-Nya dengan kamu, ketika kami dengar dan kami taati.”dan bertakwalah pada allah, sesungguhnya allah mengetahui isi hati(mu)
Salah satu di antara sekian banyak penyimpangan yang dilakukan oleh lisan adalah mengatakan “seandainya” yang digunakan untuk menggugat taqdir atau syariat, atau untuk mengungkapkan kerugian (rasa sial) dan penyesalan terhadap apa yang sudah terjadi. Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا

… Mereka (orang-orang munafik) berkata: "Seandainya kita memiliki (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”… [Ali Imran : 154].

Hati – hati menganalogikan sesuatu menggunakan kata seandainya


Salam sukses

No comments:

Post a Comment