Saturday, August 22, 2015

Ini Kisahku

kisahku
           Aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, bapakku hanya seorang pedagang konveksi lulusan SD dan ibuku seorang guru SD, aku anak bungsu dari 5 bersaudara, seperti anak kebanyakan masa kecilku berlalu bahagia karena aku genrasi 90an dengan berbagai macam permainan tradisional mulai dari klereng, kartu, petak umpet, lompat tali, grobak sodor dan hampir semua permainan aku ikuti bukan itu saja aku juga gemar bermain Nintendo dan sega walapun harus antri dirumah saudara aku tetap sabar menjalaninya, raport SDku sangat memuaskan karena selalu juara kelas dan orang tua tidak pernah memarahiku, syaratnya ketika bermain adalah jangan jauh-jauh dan mengaji kalau waktu mengaji sudah tiba, waktu itu mengaji mulai pukul 3 – 5 sore namun aku jarang masuk sehingga aku sempat tinggal kelas waktu madrasah kebetulan madrasah modern jadi ada kelas, bapak sempat mendatangi guru ngajiku, mungkin karena tidak enak aku dinaikkan tapi aku tetap minta untuk tidak naik, karena bagiku mengaji sama dengan bermain alias jarang masuk kelas tapi aku juga berprestasi sering menjuarai lomba lukis dan mewarnai mulai dari tingkat kecamatan sampai kabupaten ada banyak tropi dan sertifikat yang aku dapat.

                Akhir penghujung tahun 90an aku mulai nyaman dengan suasana baru bersama teman-teman sebayaku gempuran playstation (PS) dan vcd bajakan melanda desaku aku menyukai game dan film waktu itu aku baru masuk SMP, ibarat kecanduan setiap hari aku selalu menghabisakan uang untuk rental PS dan kadang tidak masuk sekolah, juga mulai mengikuti pergaulan dengan teman-teman walaupun ada beberapa yang suka miras dan merokok aku tidak suka ke dua hal tersebut, karena passionku adalah PS, dan alhamdulilah aku sempat menjuarai lomba PS winning eleven tingkat kecamatan dan sering mengikuti turnamanen antar kampung alias taruhan..he

                Awal masuk  smp siswa dibagi menjadi 6 kelas mulai dari A,B,C,D,E dan F. kelas A adalah kelas unggulan dan penentuan untuk masuk kelas tersebut harus mengikuti test IQ, waktu itu aku tidak ikut test IQ akhirnya aku masuk di kelas paling buntut ya itu kelas F, kelas F adalah kelas paling horror karena setiap anak tinggal kelas pasti kelas F kebagian jatah dan aku bergaul dengan mereka semakin tak karuan hidupku, berprestasi main PS, banyak teman tapi tidak untuk akademik dan inilah prestasiku waktu itu kerjaanku hanya bermain dan nongkrong dimalam hari, nilaiku terjun bebas hampir tidak naik kelas, selama SMP ibu tidak pernah mengambil rapot mungkin karena malu apalagi aku sering masuk ruang BK (bimbingan konseling) untuk masalah yang gak penting, sering dimarahi guru, 2 kali di tampar guru dan 1 kali ditendang “karena belum ada komnasham waktu itu” tapi aku tidak pernah menyampaikan pada orang tua hampir setiap kenakalan remaja waktu itu aku pernah melakukannya tapi tidak sampai mencuri, kalau untuk rapot mereka berkomentar ketika aku hampir tidak naik kelas, bapak hanya bilang “solatnya diperbaiki” namun ibu sempat marah tapi Cuma sebentar tanpa ada kekerasan fisik, asal tahu ibuku marah kalau sudah keterlaluan karena kakak-kakakku tidak pernah dimarahi jadi waktu itu aku memang keterlaluan dan memang bapak dan ibu tahu karakterku kalau dimarahi maka aku akan balik memahari, sebenarnya ibu tahu sepak terjangku di luar karena banyak laporan yang masuk padanya namun aku cuek saja. Bukan berarti orang tuaku tidak peduli dengan sekolahku karena aku juga mengikuti les IPA dan bahasa inggris namun aku saja yang jarang masuk karena sekolahku di rental PS, uang jajan aku habiskan untuk main PS.
                Ada yang aneh memang ketika aku berbuat nakal dan tidak menghiraukan pelajaran namun aku selalu lulus walaupun dengan nilai yang pas-pasan waktu itu, dan yang lebih aneh lagi ketika ujian nasional (evaluasi belajar tahap akhir nasional) atau disingkat EBTANAS kalau dulu EBTANAS namanya cuy, dari satu kelas hanya enam orang yang nilai EBTANAS  bisa masuk sma favorit dan salah satunya adalah aku sampai sekarang aku bingung karena tidak belajar aku ingat malam hari setiap EBTANAS aku Cuma nongkrong makan tahu petis di stasiun dengan kawanku.
            Masuk SMA kenakalanku berkurang tapi intensif pacaran, aku tidak bilang ke orang tua karena bapak pernah berpesan “saya haramkan kalian untuk pacaran, nonton vcd porno, mabok, merokok dan tidak solat” ah dalam pikiranku yang penting aku solat, jadi mulai dulu aku selalu berusaha untuk solat lima waktu itu saja untuk yang lain..ah sudahlah!!, nilai waktu sma mulai beranjak naik aku selalu peringkat 2 sampai kelas tiga, waktu sma mengikuti eskul artistic atau kesenian kurang lebih tukang buat desain poster, spanduk, dan property karnaval, masa sma adalah masa yang paling indah, aku terlena dan sampai akhirnya aku bingung mau melanjutkan kemana, desain grafis itu tujuanku namun orang tuaku melarang, terutama ibu, bagiku ibu memiliki ucapan yang mustajab kalau sudah melarang dan aku memaksakan maka hati tidak tenang ada bukti nyata ketika aku keluar disore hari hampir magrib dengan sepeda motor dan ibu melarangku untuk keluar tunggu sholat dulu kata beliau, tapi aku memaksa yang terjadi aku mengalami kecelakaan, mulai saat itu aku tidak berani menolak larangan yang ibu berikan, akhirnya ku masuk sekolah perawat sesuai dengan keinginan ibu.
Aku sekarang….
                Aku sekarang adalah dosen yang sedang melanjutkan kuliah master ke luar negeri dengan full beasiswa, aku sudah menerbitkan 7 buku keperawatan dan 2 buku motivasi (segera terbit) status menikah memiliki satu orang anak, karirku alhamduliah, dan dalam hatiku aku bertanya mengapa aku seperti ini?
             Aku bukan anak yang rajin bahkan aku adalah anak pemalas dari yang paling malas sekalipun , aku sering lalai dalam solat apalagi mengaji dan aku tahu setiap orang selalu mengupayakan yang terbaik namun aku melihat mereka tidak semudah apa yang aku dapatkan, seperti contoh aku ingin menjadi dosen satu hari setelah aku lulus profesi langsung dapat panggilan, aku ingin menerbitkan buku naskah pertama kali aku kirim langsung di terima, aku ingin sekolah keluar negeri cukup mencoba 2 kali aku langsung diterima, aku menikah dan dalam waktu satu bulan istriku positif hamil, aku terus mencari jawaban mengapa semudah itu aku dapatkan karunia ini, jangankan aku, teman-temanku pun heran bahkan ada guru yang menyampaikan kalau ingat kamu dulu sepertinya mustahil bisa seperti sekarang.
Jawabannya adalah..
                Suatu hari kakakku pernah bercerita sebelum dia lulus seleksi CPNS, waktu itu dia dua kali mencoba untuk mengikuti ujian PNS namun selalu gagal, kakakku bukan orang yang tidak pandai dia selalu menjadi juara satu mulai dari sd sampai sma untuk smp dan sma dia selalu juara parallel diterima PMDK kedokteran namun dia memilih jurusan fisika dan lulus dengan IPK cumlaude juga rajin sholat dan mengaji, dia mengadu pada bapak dan ibu untuk minta didoakan dan ibu menjawab dengan jawaban yang tidak akan pernah aku lupakan “ bapak dan ibu minta maaf karena selama ini setiap hari kami hanya mendokan adikmu karena kami tahu kalian bertiga sudah pandai dan kamu juga rajin sholat maka kami tidak terlalu khawatir” terjawab sudah mengapa aku selalu beruntung dalam kehidupan ini tidak lain karena doa orang tuaku, doa mereka selalu tertuju padaku, bodohnya aku selama ini dibalik diamnya mereka terdapat rasa khawatir yang tinggi padaku aku merasa bersalah karena aku sering membuat mereka menangis namun mereka masih mendoakanku setiap hari, kesuksesan ini berkat doa mereka, doa yang selalu mereka panjatkan dipagi hari, mengetahui kenyataan itu aku hanya bisa menangis dan menyesali seluruh perbautanku selama ini.

*****
Salam sukses
Kholid Rosyidi MN
Penulis dan Motivator

1 comment: