Tuesday, January 13, 2015

Pengalaman kuliah di Thailand

Dimulai dari persiapan, belajar di luar negeri bukan lagi suatu hal yang sulit untuk diraih, karena perkembangan komunikasi dan internet yang semakin mudah sehingga kita bisa mengakses informasi dimanapun kapan pun, ketika saya mencoba untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan terutama bahasa, kemampuan bahasa inggris sangat diperlukan untuk kuliah keluar negeri oleh karena itu sebelum mendaftar saya kurus bahasa inggris terlebih dahulu disela-sela saya mengajar.

Saya mendaftar di Prince Of Songkla University Thailand untuk master of nursing untuk mendapatkan Letter Of Acceptance (LOA) kemudian saya mencoba mendaftar secara online beasiswa Thailand’s educations hub for southern region of ASEAN countries (TEH-AC) yang dikhususkan untuk mahasiswa Master dan Phd, ada dua tahap seleksi yang pertama seleksi berkas dan yang kedua seleksi wawancara online menggunakan skype dan alhamdulilah saya dinyatakan lulus.


Suasana  di Thailand sungguh menyenangkan karena saya mudah beradaptasi,  Thailand memiliki cuaca yang sama dengan Indonesia yang hanya dua musim saja, mungkin yang berbeda hanya masalah makanan, Makanan di Thailand sungguh berbeda dengan Indonesia, hanya ada dua rasa dominan disana yaitu kecut dan pedas beberapa masakan memiliki kombinasi keduanya, cukup sulit bagi saya untuk beradaptasi karena lidah saya adalah lidah Madura  Jawa yang sangat mengidamkan makanan asin dan manis..he

Di Thailand mayoritas beragama Budha kurang lebih 90 persen namun saya kebetulan berada di Thailand selatan tepatnya di provinsi Songkhla kota Hat Yai yang banyak orang muslim disana, terdapat 3 provinsi mayoritas muslim antara lain Pattani, Narathiwat, Yala dan berdekatan dengan Malaysia jadi saya tidak kesulitan untuk menemukan makanan halal, cara membedakannya cukup mudah di warung yang menjajakan makanan halal pasti ada logo yang cukup besar bertuliskan halal karena Thailand memiliki sertifikasi halal international dan salah satu pengekspor makanan halal dunia.
Kholid Rosyidi MN foto bersama international student di PSU
Kendala terbesar di Thailand dalam kehidupan sehari-hari diluar kuliah adalah bahasa, disana baik masyarakat maupun mahasiswa Thailand jarang sekali fasih berbahasa inggris karena memang mereka sangat memegang teguh budaya setempat, nasionalismenya juga cukup baik menurut saya, contoh di sana tiap pagi jam 8 dan sore jam 5 seluruh stasiun tv menayangkan lagu kebangsaan dan semua yang mendengar dan melihat berdiri mematung, mendengarkan dan meninggalkan seluruh aktifitas yang ada, namun saya hanya sedikit belajar bahasa Thailand, bahasa Thai bahasa yang gampang-gampang susah menurut saya karana memerlukan pengucapan dan intonasi yang berbeda contoh satu kata dengan 3 intonasi berbeda dapat menghasilkan 3 arti yang berbeda dan pengucapanya kebanyakan mendengung atau idghom bigunnah kalau dalam tajwid..he

Untuk perkuliahan karena saya mahasiswa international student pasti menggunakan bahasa inggris kebetulan dosen saya kebanyakan lulusan dari US sehingga memiliki kemampuan bahasa inggris diatas rata-rata sehingga memudahkan saya dalam memahami perkuliahan, awalnya saya sulit beradaptasi karena disemester awal dosen bisa mengajar 4 jam untuk satu mata kuliah saya sampai terkantuk-kantuk karena terbiasa 1 jam pelajaran di Indonesia 45 menit mungkin diatas 90 menit saya sudah merasa bosan..he, namun tetap saya jalani karena materinya menarik dan memberikan pengetahuan baru bagi saya.

Saya akui stamina dosen-dosen di Thailand cukup prima bagaimana tidak saya pernah diajak night party oleh dosen pada malam minggu sampai jam 2 malam kita tidak tidur bernyanyi dan mengikuti berbagai acara yang telah dibuat sampai dan tidur sebentar kemudian lanjut jam 7 pagi sampai acara selesai jam 10 pagi kemudian kami pulang dan jam 1 kita ada kuliah dan  yang mengisi kuliah adalah dosen yang night party pada malam harinya namun mereka tanpa sedikitpun terlihat lelah mereka sungguh professional dan dapat membagi waktu secara efekti ketika harus refresing murni untuk refresing tidak melulu membahas perkulihan namun ketika kuliah mereka sangat serius dan terbuka pada pengetahuan baru dalam perkuliahan saya tidak mengalami kendala karena disini sarana dan prasarannya cukup memadai semua serba multimedia, saya tinggal di international dorm khusus untuk mahasiswa internasional.

Kebetulan di tempat saya kuliah banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah disana dari berbagai jurusan yang tergabung dalam persatuan mahasiswa Indonesia Thailand (PERMITHA) disana juga banyak sekali kegiatan yang kami buat untuk mengisi waktu luang mulai dari olah raga, keagamaan dan juga jalan-jalan pastinya sehingga kita tidak jenuh dalam perkulihan.

Kholid Rosyidi MN

Artikel ini berdasarkan Jawa Post "Radar Jember" tanggal 10 Januari 2015

Jawa post "Radar Jember" 10 Januari 2015




No comments:

Post a Comment