Saturday, April 7, 2012

CERPEN


Peri cinta..

           Malam ini aku merasa lelah sekali sepulang dari gereja aku langsung merebahkan tubuh dikasur, “huft...”  “ddrrrtttt.....ddrrtttt....” getaran ponselku tak kurasakan lagi aku hanya mendengarnya tanpa kuasa aku mengangkatnya “pasti febri...,” gumamku dalam hati, tapi tetap saja kuacuhkan, hingga akhirnya
            “krrrriiiiiiiiiiiinngggg....” suara alarm mengejutkanku jam 04.30 am seperti biasa aku harus terbangun dan melaksanakan aktivitasku sehari – hari. Namaku glori umur 26 tahun aku bekerja sebagai tenaga sukwan di SD tidak jauh dari tempat tinggalku. Aku menjadi guru karena kehendak orang tuaku. Aku tidak mau di cap sebagai anak durhaka. Mau tidak mau aku harus menjalaninnya. Aku seorang nasrani, aku anak ke 2 dari 3 bersaurada yang kedua saudaraku adalah laki – laki. Di usiaku yang mungkin sudah tidak muda ini aku belum juga menikah bukan tidak laku, tapi aku selalu saja menjalin hubungan dengan seorang moslem. Pacarku bernama febry sudah 3 tahun ini aku menjalin hubungan dengannya.......
            Sebagai anak perempuan satu –satunya dan mamaku tidak bisa menjalankan aktivitas sebagaimana seorang istri karena struk, aku didaulat untuk menggantikan posisi mamaku tetapi tentu saja tidak sebagai istri dari ayahku. Bangun tidur kumulai dengan memasak dan membereskan dan membersihkan semua perabot rumah, dan jam sudah menunjukan pukul 06.30 am dan aku harus bersiap untuk pergi untuk bertemnu anak didikku disekolah
            “ma...., glo pergi dulu” pamitku kepada mama, aku tak perlu pamit kepada papa karena seperti biasa papa sudah duluan berangkat dinas sebagai seorang polisi.
            “hati – hati glo” balas mama, aku menganangguk dan seraya pergi meninggalakan mamaku dikamar
            “bang martin tunggu....” panggilku kepada bang martin abangku, martiunus namanya cowok tambun berusia 29 tahun yang berprofesi sama sepertiku. Dia juga belom berkeluarga samapi sekarang.
            “apa glo??” balasnya...
            “bang nebeng donk....” rengekku
            “motormu kmn?”
            “lagi bocor tuh bannya”
            “huwh..., iya dah ...” terlihat bang martin keberatan, tapi tak ku pedulikan dia yang terpenting aku tidak terlambat masuk sekolah hari ini.

@%$*&^(&)(&)(*_*)*_)_

           Siang ini disekolah terasa panas sekali. Sepertinya akan turun hujan. Menjengkelkan sekali cuacanya. Ditambah lagi ni murid – murid membuat suasana hati jadi jengkel, bagaimana tidak sudah dijarkan beberapa kali rumus yang sama tetap saja ‘ha he ho’ menyebalkan sekali
            “ddddrrrttttttt.....” getaran ponselku terasa didalam saku
            “selamat siang sayank....” sms dari febry menyegarkan kepalaku
            “selamat siang juga sayank...” balasku
            “sebentar lagi aku kesekolahmu ya, aku bawa es degan untukmu” kata febry yang semakin menambah kesegaran.
            15 menit kemudian kudengar suara motor febry ditelingaku pas sekali dengan berakhirnya jam sekolah. Lega rasanya, ingin kusambut febryku dengan senyuman manisku.
            “hallo sayang.., pasti kamu capek banget kan??” sapa febry sambil tersenyum, senyum itu yang selalu mebuatku luluh. Aku menghampirinya dan menyambutnya dengan suka cita.
            “ini kubawakan es degan kesukaanmu” sambil  mengulurkan sebungkus es degan yang dia janjikan.
            Kami berjalan kesawah dekat sekolah, dibawah pohon yang rindang kami berdua menikmati es degan dan semilirnya angin sejuk sekali samapai kesela – sela hati. Kami benar – benar menikmati setiap waktu kebersamaan seperti sekarang ini.
            “glo....” suara serius febry mengagetkanku
            “iya..., kenapa fe?? Tanya heran
            “kita udah 3 tahun pacaran, kita sudah sama – sama dewasa, aku ingin serius sama kamu glo” wajah ini sekali lagi aku lihat
            “fe..., kita kan tahu kita berbeda, iman kita..., aku tidak punya keberanian untuk ngomong ini sama orang tuaku” aku bingung
            “tadi malam aku bicarakan ini semua sama ayahku, beliau setuju, semua keluargaku setuju, mereka g mempermasalahkan perbedaan kita glo”  febry mencoba meyakinkanku. Aku hanya terdiam  “aku dan keluargaku g akan memintamu pindah agama, banyak orang yang hidup dengan perbedaan ini glo, mereka baik – baik saja kan?”
            “aku akan coba bicara sama mama fe” dan semoga aku punya keberanian untuk itu, febry memandangku penuh harap...

@%^%)(*)_*_)(_*)(&(%&^$%#%$#


            “ma...,” sapaku lembut kepada mama, mama menoleh seperti biasa mama selalu ditemani kursi rodanya.
            “iya glo..., ada apa??” sahut mama dan membuat jantungku semakin berdebar
            “aku mau bicara...”
            “kenapa sayang?” terlihat wajah mama penuh tanya
            “mama tahu febry kan? Dia mau melamarku ma...” sepertinya wajahmu terlihat pucat sekarang
            Mama terdiam sejenak kudengarnya dia bernafas panjang “glo..., mama tidak akan pernah setuju, kamu tahu itu kan?? Kalian berbeda glo, sampai kapanpun mama tidak akan pernah menyetujuinya!!!”
            “tapi ma..., dia tidak mempermasalahkan perbedaan ini, dan febry tidak memaksaku untuk berpindah” aku mencoba meyakinkan mama
            “kalau kamu masih mau jadi anak mama, mama mohon glo...” permintaan yang benar – benar sulit menurutku. Aku hanya terdiam tak berani lagi membantah mama, aku tak ingin seperti 5 tahun lalu mama masuk RS gara – gara hal yang sama seperti saat ini.
            Aku berdiri dan melangkah meninggalkan mama yang masih terdiam.
            “glo....,” panggilan mama mencegahku melangkah
“ besok keluarga om hary mau kerumah, kamu ingat fady kan? Sepertinya kalian akan cocok”
Aku hanya terdiam mendengar ucapan mama, segera aku pergi kekamar.

@%$&^(&)*)((*_)*&*^&*%^$^

            Malam ini ada keluarga om hary dirumah, ada fady seperti kata mama, entahlah apa yang kurasa. Hanya hampa mungkin karena Febry sudah merajai hatiku, hanya sakit yang kurasakan tanpa febry. Entah apa yang mereka bicarakan tapi yang kutangkap adalah rencana pertunangan fady dan aku. Aku hanya diam. Aku tak bisa menolaknya, aku tidak mau mama kenapa – kenapa aku tidak mau di cap anak durhaka.

@%^$*&^(*&_)*_+()+_$^&%*

            “Fe..., aku sudah ngomong sama mama” Febry terlihat penuh harap dengan ucapanku.
            “sepertinya kita tidak bisa bersatu fe.., kita berbeda.., dan mama telah memilihkan seseorang buatku, aku tidak bisa menolaknya fe...” suaraku bergeetar air mataku tak kuasa menetes begitu saja. Aku sakit dan ini sangat berat buatku. Menyesakanku.
            “Dan kamu biarkan apa yang sudah kita jalani sia – sia?” “ kamu jahat glo” wajah Febry memerah, pasti dia kecewa dengan semua keputusanku. Dan aku sendiri sakit, aku tak bisa menyembunyikan rasa ini, aku berlari pergi meninggalkan Febry mungkin untuk selamanya......
di dalam hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi

By : Desi Indriana Puspitawati
(Luna Siisuster Ngeset)
inspired by my bestfriend gloria

                     
           

4 comments:

  1. pak.., tatanannya g kayak cerpen nii, kurang sip pak.., hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya des coz copast dari FB gak bisa dirata kanan kiri..tar saya coba edit lagi,ok..maap..

      Delete
    2. copas di email yang sy kirim ke bapak aja dh.., disitu sdh sy tata rapi hehehe...

      Delete
    3. ya des ini udah beres saya udah copast dari email saya, khusus desi lewat email aja ya cerpennya..bagus ceritanya des makin penasaran dengan cerita-cerita selanjutnya..thks ya

      Delete