Peri
cinta..
Malam
ini aku merasa lelah sekali sepulang dari gereja aku langsung merebahkan tubuh
dikasur, “huft...” “ddrrrtttt.....ddrrtttt....” getaran ponselku
tak kurasakan lagi aku hanya mendengarnya tanpa kuasa aku mengangkatnya “pasti
febri...,” gumamku dalam hati, tapi tetap saja kuacuhkan, hingga akhirnya
“krrrriiiiiiiiiiiinngggg....” suara
alarm mengejutkanku jam 04.30 am seperti biasa aku harus terbangun dan
melaksanakan aktivitasku sehari – hari. Namaku glori umur 26 tahun aku bekerja
sebagai tenaga sukwan di SD tidak jauh dari tempat tinggalku. Aku menjadi guru
karena kehendak orang tuaku. Aku tidak mau di cap sebagai anak durhaka. Mau
tidak mau aku harus menjalaninnya. Aku seorang nasrani, aku anak ke 2 dari 3
bersaurada yang kedua saudaraku adalah laki – laki. Di usiaku yang mungkin
sudah tidak muda ini aku belum juga menikah bukan tidak laku, tapi aku selalu
saja menjalin hubungan dengan seorang moslem. Pacarku bernama febry sudah 3
tahun ini aku menjalin hubungan dengannya.......
Sebagai anak perempuan satu –satunya
dan mamaku tidak bisa menjalankan aktivitas sebagaimana seorang istri karena
struk, aku didaulat untuk menggantikan posisi mamaku tetapi tentu saja tidak
sebagai istri dari ayahku. Bangun tidur kumulai dengan memasak dan membereskan
dan membersihkan semua perabot rumah, dan jam sudah menunjukan pukul 06.30 am
dan aku harus bersiap untuk pergi untuk bertemnu anak didikku disekolah
“ma...., glo pergi dulu” pamitku
kepada mama, aku tak perlu pamit kepada papa karena seperti biasa papa sudah
duluan berangkat dinas sebagai seorang polisi.
“hati – hati glo” balas mama, aku
menganangguk dan seraya pergi meninggalakan mamaku dikamar
“bang martin tunggu....” panggilku
kepada bang martin abangku, martiunus namanya cowok tambun berusia 29 tahun
yang berprofesi sama sepertiku. Dia juga belom berkeluarga samapi sekarang.
“apa glo??” balasnya...
“bang nebeng donk....” rengekku
“motormu kmn?”
“lagi bocor tuh bannya”
“huwh..., iya dah ...” terlihat bang
martin keberatan, tapi tak ku pedulikan dia yang terpenting aku tidak terlambat
masuk sekolah hari ini.
@%$*&^(&)(&)(*_*)*_)_
Siang ini disekolah terasa panas
sekali. Sepertinya akan turun hujan. Menjengkelkan sekali cuacanya. Ditambah
lagi ni murid – murid membuat suasana hati jadi jengkel, bagaimana tidak sudah
dijarkan beberapa kali rumus yang sama tetap saja ‘ha he ho’ menyebalkan sekali
“ddddrrrttttttt.....” getaran
ponselku terasa didalam saku
“selamat siang sayank....” sms dari
febry menyegarkan kepalaku
“selamat siang juga sayank...”
balasku
“sebentar lagi aku kesekolahmu ya,
aku bawa es degan untukmu” kata febry yang semakin menambah kesegaran.
15 menit kemudian kudengar suara
motor febry ditelingaku pas sekali dengan berakhirnya jam sekolah. Lega
rasanya, ingin kusambut febryku dengan senyuman manisku.
“hallo sayang.., pasti kamu capek
banget kan??” sapa febry sambil tersenyum, senyum itu yang selalu mebuatku
luluh. Aku menghampirinya dan menyambutnya dengan suka cita.
“ini kubawakan es degan kesukaanmu” sambil mengulurkan sebungkus es degan yang dia
janjikan.
Kami berjalan kesawah dekat sekolah,
dibawah pohon yang rindang kami berdua menikmati es degan dan semilirnya angin
sejuk sekali samapai kesela – sela hati. Kami benar – benar menikmati setiap
waktu kebersamaan seperti sekarang ini.
“glo....” suara serius febry
mengagetkanku
“iya..., kenapa fe?? Tanya heran
“kita udah 3 tahun pacaran, kita
sudah sama – sama dewasa, aku ingin serius sama kamu glo” wajah ini sekali lagi
aku lihat
“fe..., kita kan tahu kita berbeda,
iman kita..., aku tidak punya keberanian untuk ngomong ini sama orang tuaku”
aku bingung
“tadi malam aku bicarakan ini semua
sama ayahku, beliau setuju, semua keluargaku setuju, mereka g mempermasalahkan
perbedaan kita glo” febry mencoba
meyakinkanku. Aku hanya terdiam “aku dan
keluargaku g akan memintamu pindah agama, banyak orang yang hidup dengan
perbedaan ini glo, mereka baik – baik saja kan?”
“aku akan coba bicara sama mama fe” dan
semoga aku punya keberanian untuk itu, febry memandangku penuh harap...
@%^%)(*)_*_)(_*)(&(%&^$%#%$#
“ma...,” sapaku lembut kepada mama,
mama menoleh seperti biasa mama selalu ditemani kursi rodanya.
“iya glo..., ada apa??” sahut mama
dan membuat jantungku semakin berdebar
“aku mau bicara...”
“kenapa sayang?” terlihat wajah mama
penuh tanya
“mama tahu febry kan? Dia mau
melamarku ma...” sepertinya wajahmu terlihat pucat sekarang
Mama terdiam sejenak kudengarnya dia
bernafas panjang “glo..., mama tidak akan pernah setuju, kamu tahu itu kan??
Kalian berbeda glo, sampai kapanpun mama tidak akan pernah menyetujuinya!!!”
“tapi ma..., dia tidak
mempermasalahkan perbedaan ini, dan febry tidak memaksaku untuk berpindah” aku
mencoba meyakinkan mama
“kalau kamu masih mau jadi anak
mama, mama mohon glo...” permintaan yang benar – benar sulit menurutku. Aku
hanya terdiam tak berani lagi membantah mama, aku tak ingin seperti 5 tahun lalu
mama masuk RS gara – gara hal yang sama seperti saat ini.
Aku berdiri dan melangkah
meninggalkan mama yang masih terdiam.
“glo....,” panggilan mama mencegahku
melangkah
“
besok keluarga om hary mau kerumah, kamu ingat fady kan? Sepertinya kalian akan
cocok”
Aku
hanya terdiam mendengar ucapan mama, segera aku pergi kekamar.
@%$&^(&)*)((*_)*&*^&*%^$^
Malam ini ada keluarga om hary
dirumah, ada fady seperti kata mama, entahlah apa yang kurasa. Hanya hampa
mungkin karena Febry sudah merajai hatiku, hanya sakit yang kurasakan tanpa
febry. Entah apa yang mereka bicarakan tapi yang kutangkap adalah rencana
pertunangan fady dan aku. Aku hanya diam. Aku tak bisa menolaknya, aku tidak
mau mama kenapa – kenapa aku tidak mau di cap anak durhaka.
@%^$*&^(*&_)*_+()+_$^&%*
“Fe..., aku sudah ngomong sama mama”
Febry terlihat penuh harap dengan ucapanku.
“sepertinya kita tidak bisa bersatu
fe.., kita berbeda.., dan mama telah memilihkan seseorang buatku, aku tidak
bisa menolaknya fe...” suaraku bergeetar air mataku tak kuasa menetes begitu
saja. Aku sakit dan ini sangat berat buatku. Menyesakanku.
“Dan kamu biarkan apa yang sudah
kita jalani sia – sia?” “ kamu jahat glo” wajah Febry memerah, pasti dia kecewa
dengan semua keputusanku. Dan aku sendiri sakit, aku tak bisa menyembunyikan
rasa ini, aku berlari pergi meninggalkan Febry mungkin untuk selamanya......
di dalam
hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
By
: Desi Indriana Puspitawati
(Luna
Siisuster Ngeset)
inspired by my
bestfriend gloria
pak.., tatanannya g kayak cerpen nii, kurang sip pak.., hehe
ReplyDeleteya des coz copast dari FB gak bisa dirata kanan kiri..tar saya coba edit lagi,ok..maap..
Deletecopas di email yang sy kirim ke bapak aja dh.., disitu sdh sy tata rapi hehehe...
Deleteya des ini udah beres saya udah copast dari email saya, khusus desi lewat email aja ya cerpennya..bagus ceritanya des makin penasaran dengan cerita-cerita selanjutnya..thks ya
Delete