Monday, August 1, 2011

Semangat Kerja Selama Berpuasa

Ketika Ramadhan datang, banyak orang yang berikrar untuk mengurangi kegiatan. Puasa dianggap mempengaruhi kinerja. Badan lemas dan tenaga kurang. Ujung-ujungnya produktivitas kerja menurun.

Waktu-waktu produktif justru banyak diisi dengan tidur. Ternyata sejarah puasa Ramadan berbeda sekali dengan anggapan di atas.


Nabi Muhammad SAW bahkan memimpin tentaranya menghadapi serbuan musuh yang tiga kali lipat banyaknya dalam perang Badar terjadi ketika bulan Ramadan.

Ketika itu Nabi dan para sahabatnya harus menghadapi medan yang panas terik dengan taruhan nyawa dalam keadaan berpuasa. Dengan hanya 300 orang pasukan muslimin yang akhirnya mampu tidak saja menahan serbuan 1.000 orang tentara musyrikan bahkan berjaya meraih kemenangan pada masa itu.

Berperang bukan pekerjaan mudah. Perlu mental baja dan fisik yang prima. Bila kita berkaca pada peristiwa sejarah itu tidak pernah Nabi dan para sahabatnya mengajarkan bahwa puasa membuat seseorang itu punya alasan untuk bermalas-malasan, minta dimaklumi dan banyak tidur.

Puasa juga mengajarkan bahwa makan dan minum mestinya sudah tidak menjadi masalah utama saat berpuasa.

Toh kita bisa dibilang hanya memajukan waktu makan pagi dan menunda waktu makan siang (jika kita hanxa berpikir dari sisi makan dan minum), bukan diminta puasa sepanjang waktu tanpa makan dan minum.

Soal kinerja, puasa semestinya justru bisa meningkatkan kinerja. Soalnya waktu kita tidak disita lagi untuk hal-hal lain seperti sarapan, makan dan minum di siang hari. Artinya lebih banyak waktu untuk melakukan kerja-kerja yang produktif.

Misalnya sehabis sahur dan setelah salat Subuh menjadi waktu yang ideal untuk melakukan perencanaan, menulis artikel, menulis buku, merapikan pekerjaan, mempersiapkan diri dan lain sebagainya.

Sayang sekali jika setelah sahur dan salat Subuh kita hanya melampiaskannya untuk tidur. Bukankah kualitas tidur juga adalah soal niat. Jika kita selalu merasa kurang tidur, rasa itu pula yang akan terus membebani kita.

Ramadan adalah bulan yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Juga disebut bulan kebajikan, bulan pensucian, bulan yang sangat tepat untuk meningkatkan berbagai kegiatan peribadatan.

Hanya saja itu semua jangan kita jadikan alasan mengurangi produktivitas kita. Bukankah produktivitas adalah anjuran agama karena Nabi telah menegaskan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.

Artinya hanya orang yang punya produktivitas yang mampu berbagi (menjadi tangan di atas). Puasa justru jadi pendorong bagi semangat kerja dan produktivitas

Nah, ikuti sejumlah tips berikut ini agar tubuh tetap semangat kerja sepanjang hari selama berpuasa:
  • Sahur
Ketika sahur, konsumsi makanan kaya serat atau fiber, sedikit lemak sehat, serta protein yang lambat dicerna seperti daging sapi, daging ayam, dan ikan. Semua makanan tersebut berguna untuk menjaga kesehatan dan kelancaran pencernaan.

Selain itu, jangan lupa untuk meminum banyak air untuk menghindari kehilangan cairan tubuh secara drastis. Anda juga dapat memilih jus buah atau sayur yang kaya kalori dan nutrisi, untuk membangun sel-sel baru yang membantu Anda tetap fit saat berpuasa.

  • Menghemat tenaga
Ketika berpuasa, asupan energi ke dalam tubuh menjadi berkurang. Tetapi, bukan berarti Anda harus mengurangi aktivitas terlampau drastis.

Saat kantuk mulai menyerang, bangkit sebentar dari kubikel Anda dan pergilah ke kamar mandi untuk mencuci wajah yang kuyu dan mata yang lelah. Mengurangi kecerahan komputer Anda dan memberikan pencahayaan yang cukup di ruang kerja, juga dapat membantu menghindari stres pada otot mata dan syaraf sehingga tak cepat lelah.

  • Berbuka puasa
Jangan mengonsumsi terlalu banyak makanan dan air saat berbuka puasa. Sebaliknya, pilih makanan ringan seperti beberapa butir kurma dan cukup air.

Tunggu beberapa waktu sebelum memakan makanan besar seperti nasi dan lauk pauk. Langkah ini berguna untuk membiarkan sistem pencernaan Anda bekerja secara tepat sesuai kebutuhan. Pilih makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks yang cukup.

  • Pola tidur
Di bulan puasa, pola tidur biasanya sedikit terganggu. Pastikan Anda mempertahankan waktu tidur yang cukup dengan pergi tidur lebih awal, agar tidak mengantuk ketika harus bangun sahur dan beraktivitas sepanjang hari.

No comments:

Post a Comment